Peluang Menjadi Konten Kreator Untuk Generasi Millenial

Peluang Menjadi Konten Kreator Untuk Generasi Millenial – Pandemi yang tak kunjung usai membuat para pakar pendidikan untuk membuat event secara daring. Tujuannya tak lain untuk ikut andil mengisi peran lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi untuk mencerdaskan generasi bangsa dalam pandemi covid-19 ini.

Salah satu kampus millenial yang ikut andil mengisi kegiatan tersebut yaitu Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) dengan mengadakan event Webinar BSI Digination dengan tema “Be A Young Creative Creator To Maximize Time During Home Quarantine” Kamis, 14/5.

Pada Webinar ini, Universitas Bina Saran Informatika menghadirkan dua narasumber yaitu Achmad Baroqah Pohan, M.Kom sebagai Head Of Marketing & Communication UBSI dan Fabriyan Fandi Dwi Imaniawan, M.Kom sebagai Content Creator & Digital Marketing STMIK Nusa Mandiri.

Baca Juga: Beasiswa Kuliah S1 UBSI  & Beasiswa Kuliah S1 STMIK Nusa Mandiri

Pada webinar ini, tercatat ada 462 peserta terdiri dari Siswa, Mahasiswa dan Umum. dari peserta siswa terdiri dari 37 sekolah yang mengikuti webinar ini, diantaranya:

• MAN 1 Pati
• SMK NEGERI 1 TUBAN
• SMAN 1 Cikembar
• SMKN 1 Tangerang Selatan
• SMK Islam Yasmin Jakarta
• MA AL-HIKMAH
• SMK KAPIN Jakarta Timur
• SMKN 15 Kota Bekasi
• MAN 3 Karawang
• SMKN 1 Cikarang Barat
• SMA Angkasa 2 Jakarta Timur
• SMK Binakarya Mandiri 2 Kota Bekasi
• Yayasan Transformasi Bagimu Negeri
• SMK Wikarya Karanganyar
• SMK Astrindo Kota Tegal
• SMK TI Bina Citra Informatika Purwokerto
• SMK TI Muhammadiyah CKP
• SMK Muhammadiyah 2 Muntilan
• SMK Negeri 3 Tuban
• SMK yadika 4
• MAN 1 Sukabumi
• MAN 15 Jakarta
• SMA Al khairaat kolono
• SMA Angkasa 2 Jakarta Timur
• SMA Harapan jaya 2
• SMA IP Yakin
• SMAN 1 onohazumba
• SMAN 83 Jakarta
• SMA Taman mulia
• SMAN 1 Citeureup
• SMAn 1 Jatisari
• SMAN 1 Cibadak
• SMAN 1 Manonjaya
• SMK Wikarya Karanganyar
• SMK TI Muhammadiyah CKP
• SMAN 1 Sumberrejo
• SMK Sandhy Putra Jakarta
• SMK Al huda Kebon Jeruk
• SMK Astrindo Kota Tegal
• SMK Bina Insan Mandiri
• SMK Ganesha satria 1 depok
• SMK Islam Terpadu Al Junaediyah
• SMK Mitra Industri MM2100
• SMK Muhammadiyah 2 Muntilan
• SMK Negeri 1 Kalijambe
• SMKN 1 Tangerang Selatan
• SMKN 10 Kab. Tangerang
• SMKN 15 Kota Bekasi
• SMKN 8 Semarang
• SMK YP IPPI Petojo
• SMA Sapta Kharisma
• SMK Binakarya Mandiri 2 Kota Bekasi
• SMK KAPIN Jakarta Timur
• SMK IT Insan Mulia
• SMKN 1 Kota Bekasi

Pada sesi pertama diisi oleh Achmad barokah Pohan, M.Kom, beliau menjelaskan bahwa setiap orang saat ini mempunyai banyak waktu berada di rumah untuk mengakses Internet. Ini adalah peluang yang sangat bagus untuk menerapkan strategi Digital Marketing.

Peluang Menjadi Konten Kreator Untuk Generasi Millenial

“Strategi yang harus di terapkan dalam pandemi covid-19 ini adalah Digital Marketing, karena saat ini setiap orang diharuskan untuk berada di rumah dan pastinya punya banyak waktu untuk mengakses media sosial, menonton TV, bahkan menonton film secara online” Jelasnya sambil memperlihatkan grafik penggunaan media sosial yang menempati uturan pertama selama bulan April 2020.

Generasi milenial & generasi Z harus bisa memilah & memilih dalam membuat sebuah konten, supaya tidak menjadi bumerang bagi diri sendiri atau pembuat kontennya. Untuk itu harus memperlajari Undang-Undang Informasi dan Transaksi Eelektronik (UU ITE) dan Etika Pariwara Indonesia (EPI) sebelum terjun membuat sebuah konten.

“Generasi Millenial dan generasi Z harus mempelajari UU ITE dan EPI sebelum membuat sebuah konten, supaya tidak menjadi bokomerang bagi kita atau pembuat konten setelah konten kita publish di Internet” tambahnya.

Oka juga memperlihatkan sebuah vidio tentang pentingnya story telling untuk mengiklankan sebuah produk. Dalam vidio tersebut, ada anak kecil hidup susah payah bersama ibunya yang mengidamkan makan udang di salah satu restoran, setelah dia dewasa dan sukses dia kembali ke restoran tersebut bersama ibu dan keluarganya untuk makan udang yang di idamkan saat kecil dulu. Di akhir vidio itu diperlihatkan kata “Berikan Yang Terbaik” dan diikuti oleh irama khas Tokopedia. Dari situ mindset kita sudah tau ini adalah Iklan Tokopedia.

“Kita tidak bisa mengiklankan sebuah produk dengan langsung begitu saja supaya bisa diteirma oleh masyarakat, perlu adanya story telling untuk menambah daya tarik iklan dan menanamkan brand kita di masyarakat”. pungkasnya.

Pemateri kedua yaitu Fabriyan Fandi, M.Kom menjelaskan bahwa peluang untuk menjadi seorang konten kreator dalam pandemi covid-19 ini sangat besar. Dengan banyaknya waktu luang yang dimiliki masyarakat diluar saat ini, kita harus mengoptimalkan konten atau usaha digital yang kita miliki.

“Masyarakat saat ini mempunyai banyak waktu berada di rumah, tentunya ini adalah peluang emas bagi konten kreator untuk mengoptimalkan konten atau usaha yang dimiliki” Jelasnya.

Beliau juga mempunyai sebuah akun instagram lowongan kerja purwokerto yang follower nya mencapai 74,3K, itu adalah hasil usaha beliau dengan menerapkan strategi optimalisasi di instagram yang dibahas pada webinar ini.

Dalam materinya memperlihatkan grafik penggunaan perangkat internet yaitu smart phone menempati urutan pertama yang digunakan masyarakat di beberapa negara per bulan April 2020. Untuk penggunaan media sosial, beliau memperlihatkan versi global stats bahwa facebook menempati urutan pertama yaitu sebesar 49,73%, youtube 29.29%, twitter, 7,84%, Instagram 5.48%.

“Pada bulan april 2020 yaitu setelah pandemi covid-19 melanda, penggunaan smartphone dan aplikasi facebook menempati urutan pertama yang paling diakses oleh masayarakat di berbagai negara” tambahnya.

Selain teori dan pencapaian prestasi yang disampaikan olehnya, Fandi juga berbagi tips dan langsung mendemostrasikan bagaimana membuat sebuah konten supaya lebih optimal di internet.

Fandi menganjurkan untuk membuat konten dari keyword yang sedang trending. untuk melihat keyword yang sedang trending, beliau mengarahkan untuk membuka situs https://neilpatel.com/ubersuggest/ dan trend.google.co.id.

Kedua pembicara berharap, generasi millenial & generasi Z mampu membuat konten kreatif untuk dibagikan dan tetap mengindahkan UU ITE dan EPI supaya terhindar dari hukuman.