Bintangsekolahindonesia.com – Setelah berkonsultasi dengan dokter, Anda akan menerima resep obat. Resep ini berisi informasi penting tentang obat yang harus Anda konsumsi. Namun, seringkali resep dokter terlihat sulit dibaca karena menggunakan singkatan dan istilah medis.
Memahami cara membaca resep dokter sangat penting agar Anda dapat menggunakan obat dengan benar dan aman. Informasi terkait kesehatan dan kefarmasian dapat pula diakses melalui website pafikabupatenkampar.org, yang menyediakan berbagai informasi bermanfaat.
Baca juga: Begini Proses Registrasi Obat di BPOM
Komponen Utama dalam Resep Dokter
Resep dokter umumnya terdiri dari beberapa komponen utama:
- Nama dan Identitas Pasien: Bagian ini mencantumkan nama lengkap pasien, tanggal lahir, dan terkadang alamat.
- Tanggal Penulisan Resep: Tanggal ini penting untuk memastikan resep masih berlaku dan untuk keperluan administrasi.
- Nama Obat (Nama Generik atau Paten): Resep dapat menuliskan nama generik (nama zat aktif obat) atau nama paten (nama merek dagang).
- Bentuk Sediaan Obat: Menunjukkan bentuk obat, misalnya tablet, kapsul, sirup, salep, injeksi, dan lain-lain.
- Dosis Obat: Menunjukkan jumlah obat yang harus dikonsumsi dalam sekali minum atau pakai.
- Cara Pemakaian (Signa): Bagian ini memberikan instruksi tentang bagaimana obat harus digunakan, misalnya berapa kali sehari, sebelum atau sesudah makan, dan cara penggunaan lainnya.
- Jumlah Obat: Menunjukkan total jumlah obat yang diberikan.
- Tanda Tangan dan Stempel Dokter: Menunjukkan legalitas resep.
Memahami Singkatan dan Istilah dalam Resep
Berikut beberapa singkatan dan istilah yang umum digunakan dalam resep dokter:
- R/ (Recipe): Artinya “ambillah” atau “berikanlah”.
- S (Signa): Artinya “tandai” atau “berikan aturan pakai”.
- dd (de die): Artinya “sehari”.
- b.d.d (bis de die): Artinya “dua kali sehari”.
- t.d.d (ter de die): Artinya “tiga kali sehari”.
- q.d (quaque die): Artinya “setiap hari”.
- a.c (ante coenam): Artinya “sebelum makan”.
- p.c (post coenam): Artinya “sesudah makan”.
- pro: Artinya “untuk”.
- u.e (usus externus): Artinya “pemakaian luar”.
- u.i (usus internus): Artinya “pemakaian dalam”.
- gtt (guttae): Artinya “tetes”.
- caps (capsulae): Artinya “kapsul”.
- tab (tabella): Artinya “tablet”.
- sir (sirupus): Artinya “sirup”.
- ung (unguentum): Artinya “salep”.
- supp (suppositoria): Artinya “supositoria” (obat yang dimasukkan melalui dubur atau vagina).
- i.m (intramuscular): Artinya “suntikan intramuskular” (suntikan ke dalam otot).
- i.v (intravenous): Artinya “suntikan intravena” (suntikan ke dalam pembuluh darah).
- p.r.n (pro re nata): Artinya “jika perlu”.
Contoh Pembacaan Resep
Misalnya, dalam resep tertulis:
R/ Amoxicillin 500 mg caps No. XV S 3 x 1 caps p.c
Artinya:
Ambillah Amoxicillin 500 mg kapsul sebanyak 15 kapsul. Tandai atau berikan aturan pakai: 3 kali sehari 1 kapsul sesudah makan.
Tips Membaca Resep dengan Benar
- Perhatikan Tulisan Dokter: Jika tulisan dokter sulit dibaca, jangan ragu untuk bertanya langsung kepada dokter atau apoteker.
- Periksa Kembali Informasi di Apotek: Apoteker akan memeriksa kembali resep dan memberikan penjelasan tentang cara penggunaan obat. Pastikan Anda memahami penjelasan tersebut.
- Jangan Mengganti Obat Sendiri: Jangan pernah mengganti obat yang diresepkan dengan obat lain tanpa berkonsultasi dengan dokter.
- Simpan Resep dengan Baik: Simpan resep Anda dengan baik untuk referensi di kemudian hari jika diperlukan.
Kesimpulan
Memahami cara membaca resep dokter sangat penting untuk memastikan penggunaan obat yang tepat dan aman. Jika Anda masih merasa kesulitan, jangan ragu untuk bertanya kepada dokter atau apoteker. Mereka akan dengan senang hati membantu Anda.
Baca juga: Jangan Sembarangan! Dampak Penyalahgunaan Obat Antibiotik
Dengan memahami resep dengan baik, Anda dapat memaksimalkan manfaat pengobatan dan menjaga kesehatan Anda dengan optimal.