Bintangsekolahindonesia.com – Kesehatan mental adalah kesehatan yang berkaitan dengan aspek emosional, psikis, dan kejiwaan seseorang. Menjaga kesehatan bagi remaja sangat penting karena fase remaja merupakan periode di mana emosional dan psikologis remaja berkembang. Kesehatan mental yang baik pada remaja membantunya mengelola stres, membangun hubungan sosial yang baik dan sehat, serta mencapai potensi akademik atau non-akademik mereka.
Oleh karena itu, remaja perlu mengetahui cara menjaga kesehatan mental di era digital ini. Salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah detoks sosial media. Detoks sosial media berarti membatasi ataupun beristirahat dari berbagai jejaring sosial media yang ada.
Baca juga: 4 Jurusan Kuliah Si Tukang Debat
Pengaruh Sosmed terhadap Mental Remaja di Era Digital
Banyak konten yang terkumpul di sosial media, baik dari selebriti, aktor, dan berbagai kalangan, dibagikan setiap harinya. Sebagai contoh kasus, terdapat orang yang membagikan konten ataupun aktivitas sosialnya mengharapkan umpan balik positif. Sedangkan, orang yang melihatnya terbagi menjadi dua: ada yang merespons positif dan ada yang negatif. Tentunya hal ini bisa memengaruhi emosional dan psikologis semua pihak yang terlibat.
Sosial media saat ini memiliki pengaruh signifikan dalam memengaruhi kesehatan mental remaja. Sisi positifnya, remaja dapat mengekspresikan diri dan menemukan komunitas yang mendukung. Sebaliknya, bermain sosial media yang berlebihan akan menyebabkan kecemasan, depresi, rendahnya harga diri, dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Ditambah lagi, komentar negatif dan cyberbullying memperparah kesejahteraan mental remaja.
Berikut adalah cara menjaga kesehatan mental dengan detoks sosial media:
1. Menetapkan Alasan untuk Detoks
Menetapkan alasan yang jelas dan kuat merupakan langkah awal dalam memulai detoks sosial media. Dengan mengetahui alasan di balik melakukan detoks, remaja memiliki motivasi yang besar untuk menjalani proses ini secara konsisten.
Alasan yang ditetapkan bervariasi, tergantung pada setiap remaja. Beberapa di antaranya yaitu:
- Menghilangkan stres atau cemas
- Memperbaiki jam tidur
- Meningkatkan produktivitas dan fokus
- Memiliki banyak waktu dengan keluarga
- Meningkatkan rasa puas pada diri sendiri atau percaya diri
- Mengerjakan aktivitas yang menyenangkan di dunia nyata
Memahami alasan spesifik memberikan makna terhadap detoks sosial media, sehingga remaja akan terus termotivasi karena mengingat betapa pentingnya hal ini.
2. Menjaga Mental Remaja dengan Melakukan Aktivitas Produktif
Remaja dapat mengalihkan aktivitas digital ke aktivitas produktif sebagai pendukung dalam melakukan detoks sosial media. Remaja juga dapat mengembangkan hobi ataupun keterampilan baru. Aktivitas produktif akan memperkaya pengalaman hidup remaja. Pengaruh positif aktivitas produktif sangat besar bagi kesehatan mental maupun fisik.
Aktivitas produktif yang bisa dilakukan bermacam-macam. Aktivitas fisik atau olahraga seperti yoga, jogging, renang, bulu tangkis akan memberikan kebugaran pada tubuh kita. Selain itu, aktivitas kreatif seperti membaca, membuat kerajinan, menulis, dan membaca dapat mendorong kreativitas untuk menciptakan ide cemerlang atau inovasi. Remaja akhirnya tidak akan ketergantungan pada sosial media berkat kepuasan dan kebahagiaan yang didapatkan dari aktivitas offline.
3. Mengatur Batas Waktu dan Bijak dalam Menggunakan Sosmed
Mengatur batas waktu dan bijak dalam menggunakan sosial media merupakan kunci untuk mendapatkan keseimbangan antara kehidupan digital dan kehidupan nyata. Mengatur jadwal atau durasi dalam menggunakan sosial media mengurangi efek negatif dari sosial media.
Baca juga: 5 Prospek Kerja Jurusan Teknologi Informasi yang Menjanjikan di Masa Depan
Terlebih lagi, ketika kita bijak dalam menggunakannya dengan cara memilih konten positif. Memilih konten positif yang bermanfaat mengurangi kecemasan dan stres pada remaja.
Maka dari itu, menjaga kesehatan mental remaja dengan melakukan detoks sosial media membawa manfaat yang melimpah. Manfaat yang didapatkan tidak hanya dari segi mental, tetapi juga dari segi fisik. Dengan menerapkan strategi di atas, remaja dapat menikmati sosial media tanpa membebani atau mengganggu kesejahteraan mental mereka. Tercapainya tujuan kesehatan mental remaja melalui detoks menjadikan hidup Remaja lebih sehat, bermakna, dan bahagia.