Bintangsekolahindonesia.com – Menulis cerpen genre fantasi memungkinkan penulis membuat cerita dengan imajinasi tanpa batas. Dunia ajaib yang dihasilkan melalui kreativitas tinggi seorang penulis akan menciptakan karya yang unik. Makhluk mitos, sihir, beast, elf, dan berbagai bentuk konsep lainnya yang tidak masuk akal bisa ditemukan di genre satu ini.
Namun, menulis cerita seperti ini memerlukan keseimbangan antara imajinasi liar, struktur cerita yang kuat, dan logika yang logis. Alur tetap menarik dan mudah dipahami serta tidak cacat logika dalam penulisannya. Di bawah ini adalah tips dan trik menulis cerpen genre fantasi:
Baca juga: Pengertian, Ciri-ciri dan Contoh Teks Anekdot yang Lucu dan Menarik
1. Membuat Worldbuilding yang Kuat
Apa yang dimaksud dengan Worldbuilding? Worldbuilding merupakan proses dimana kita membangun sebuah dunia, dan konsep seperti apa yang ingin kita buat di dalam dunia kita. Misalnya, dunia yang dipenuhi sihir, dunia yang dilindungi oleh onmyoji, serta perang dunia antar ras manusia dan iblis.
Tidak hanya konsep sederhana yang dibutuhkan untuk membuat Worldbuilding dalam menulis cerpen genre fantasi. Akan tetapi, Worldbuilding juga mencakup geografis, sosial dan budaya, sejarah, politik, jenis makhluk, suasana di setiap wilayah atau dunia. Dengan worldbuilding yang kuat, dapat memudahkan penulis dalam menyusun konflik ataupun alur cerita. Jelaskan elemen atau aspek yang penting tanpa membanjiri pembaca dengan informasi, sehingga pembaca tidak pusing dalam memahami informasi yang ada.
2. Menciptakan karakter yang unik
Karakter utama sebaiknya memiliki sesuatu yang berbeda dari kebanyakan karakter yang ada. Bisa dari segi kepribadian, kekuatan, penampilan, dan lain-lainnya. Karakter Utama yang tidak biasa, dapat memikat pembaca untuk mengetahui lebih dalam tentang Karakter Utama.
Selain Karakter Utama, karakter sampingan juga harus diperhatikan perannya dalam cerita. Hubungan yang dinamis antara setiap karakternya memberikan warna dan kehidupan dalam cerita. Sehingga, pembaca dapat merasakan hubungan yang kuat antara Karakter Utama dan Karakter lainnya.
Baca juga: Content Creator Wajib Tahu: 3 Tools AI untuk Bantu Buat Konten Menarik di Sosial Media
3. Menentukan konflik utama
Berbeda dengan novel, cerpen tidak memerlukan konflik yang rumit dan berlapis-lapis. Tentukan konflik utama cerpen lalu fokus pada konflik utama sampai akhir cerita. Konflik ada berbagai macam, baik itu konflik internal ataupun eksternal. Tunjukkan tantangan dan motivasi yang akan dihadapi oleh Karakter Utama pada awal cerpen.
4. Menulis cerpen genre Fantasi dengan gaya bahasa imajinatif
Cerpen genre fantasi sering kali membutuhkan gambaran visual untuk menjelaskan latar, aksi, dan keajaiban lainnya di dalam cerita. Gaya bahasa yang imajinatif dapat membuat pembaca membayangkan dengan jelas adegan ataupun tempat yang menakjubkan. Gaya bahasa ini menghidupkan cerita serta memperkaya suasana ajaib dalam cerita. Imajinasi pembaca menjadi terangsang sehingga membuat pembaca seperti ikut terlibat dengan alur cerita.
Gaya bahasa lainnya juga diperlukan untuk menonjolkan karakter setiap tokoh yang memiliki kepribadian yang berbeda. Latar (tempat) dan budaya juga berpengaruh dalam menentukan gaya bahasa yang sesuai dengan tempat dan situasi. Contohnya, jika berlatar di zaman kerajaan gaya bahasa tokoh adalah formal atau semi-formal. Lainnya, jika berlatar di zaman pemburu iblis maka gaya bahasanya bisa saja serius dan blak-blakan.
5. Revisi cerpen
Baca ulang cerita yang telah kita tulis. Perhatikan konsistensi alur ceritanya, tata bahasa penulisannya, dan watak serta hubungan setiap tokohnya. Revisi, membantu penulis menemukan kesalahan atau kejanggalan dalam ceritanya. Penulis juga bisa meminta tolong seseorang untuk mengoreksi dan meminta feedback naskah ceritanya. Beberapa penulis menggunakan jasa editor untuk membantu menulis naskah, umumnya diperlukan untuk menulis novel.
Baca juga: 5 Contoh Teks Deskripsi, Simak Selengkapnya Disini!
Menulis cerpen genre fantasi memerlukan kreativitas yang kuat. Bereksperimen dengan latar, tokoh, kepribadian, kekuatan, gaya bahasa, dan sebagainya akan mengasah kreativitas dan imajinasi penulis. Tidaklah mudah membuat cerita fantasi tetapi dengan latihan terus-menerus penulis bisa menciptakan cerita yang menghibur. Bahkan memberikan pengalaman yang mendalam dan berkesan. Semoga bermanfaat!