Bahaya! Dampak Workaholic yang Sering Dialami Gen Z

Bintangsekolahindonesia.com – Di era serba cepat, kerja lembur seolah menjadi budaya yang dianggap “biasa,” terutama di kalangan Gen Z yang ingin cepat sukses. Namun, tahukah kamu bahwa kebiasaan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental?

Sebelumnya, jika ingin tahu informasi tentang kesehatan dan farmasi bisa mengunjungi laman pafiwamlana.org.

Baca juga: Kampus Digital Kreatif Untuk Pengembangan Generasi Inovatif

Dampak Kerja Lembur bagi Kesehatan Mental

1. Stres dan Kecemasan Meningkat

Tekanan deadline dan jam kerja panjang memicu hormon stres (kortisol) yang berlebihan. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan gangguan kecemasan bahkan burnout. Sebuah penelitian dari WHO menyebutkan bahwa pekerja yang sering lembur memiliki risiko 2x lebih tinggi mengalami gangguan mental.

2. Gangguan Tidur

Otak yang terus aktif bekerja akan sulit rileks saat waktu istirahat tiba. Akibatnya, kamu mungkin mengalami insomnia atau kualitas tidur yang buruk. Padahal, tidur adalah waktu bagi otak dan tubuh untuk memulihkan diri. Kurang tidur kronis dapat memperburuk kondisi mental dan memicu depresi.

3. Hilangnya Work-Life Balance

Terlalu fokus pada pekerjaan membuat waktu untuk diri sendiri, keluarga, dan teman berkurang. Lama-kelamaan, hal ini bisa memicu rasa kesepian dan keterasingan. Gen Z yang seharusnya menikmati masa muda justru terjebak dalam rutinitas kerja tanpa jeda.

4. Menurunnya Produktivitas

Ironisnya, kerja lembur justru mengurangi efisiensi kerja. Ketika tubuh dan otak kelelahan, konsentrasi menurun, kreativitas berkurang, dan risiko kesalahan meningkat. Alih-alih menyelesaikan pekerjaan lebih cepat, kamu justru butuh waktu lebih lama karena kelelahan.

5. Masalah Fisik yang Memengaruhi Mental

Kerja lembur tidak hanya berdampak pada psikis, tapi juga fisik. Duduk terlalu lama, kurang gerak, dan pola makan tidak teratur dapat memicu masalah seperti sakit punggung, maag, atau bahkan penyakit jantung. Kondisi fisik yang buruk akan memperparah kesehatan mental.

Tips Menghindari Dampak Negatif Kerja Lembur

1. Atur Prioritas dengan Bijak

Belajar membedakan mana tugas yang urgent dan mana yang bisa ditunda. Gunakan metode Eisenhower Matrix untuk memilah prioritas dengan cara membagi tugas ke dalam empat kategori berdasarkan urgensi dan kepentingan.

2. Terapkan Manajemen Waktu

Teknik Pomodoro (25 menit kerja, 5 menit istirahat) bisa membantu menjaga fokus tanpa kelelahan. Jangan lupa sisihkan waktu untuk stretching atau jalan-jalan sebentar.

3. Tetapkan Batasan yang Jelas

Komunikasikan dengan atasan atau tim jika beban kerja terlalu berat. Pisahkan waktu kerja dan waktu pribadi seperti menghindari membuka alat komunikasi atau grup kerja setelah jam kantor.

4. Cari Aktivitas di Luar Pekerjaan

Lakukan hobi, olahraga, atau sekadar hangout dengan teman untuk melepas penat. Aktivitas menyenangkan di luar kerja membantu menyeimbangkan emosi.

Baca juga: Harus Tahu! Perbedaan Obat Paten dan Obat Generik

5. Jangan Ragu Mencari Bantuan

Jika stres sudah mengganggu kehidupan sehari-hari, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau curhat ke orang terdekat.

Kerja keras itu penting, tapi jangan sampai mengorbankan kesehatan mental. Gen Z perlu belajar menyeimbangkan tuntutan karir dan kesejahteraan diri. Dengan manajemen waktu dan kesadaran akan batasan, kamu bisa produktif tanpa harus kelelahan.