Perbedaan Saham dan Reksadana – Bisa dikatakan jika saham dan reksadana adalah jenis investasi yang cukup populer dan banyak diminati oleh kebanyakan masyarakat. Adanya high return yang bisa didapatkan dari saham menjadi salah satu alasan mengapa banyak masyarakat yang terjun ke investasi ini. Di sisi lain reksadana menawarkan kemudahan investasi untuk pemula dengan risiko yang lebih minim.
Meskipun sekilas terlihat sama, sebenarnya ada perbedaan diantara keduanya. Tentu saja, memahami perbedaan saham dan reksadana menjadi hal yang penting untuk pengetahuan awal dan pertimbangan sebelum terjun di dunia investasi.
Baca Juga: Cara Kerja Bitcoin
Nah, di sini Anda bisa mencari tahu beberapa perbedaan terkait saham dan reksadana ditinjau dari beberapa aspek yang berbeda. Dengan mengetahui beragam perbedaan tersebut nantinya Anda bisa memilih mana instrumen investasi yang paling tepat dan menguntungkan.
Apa saja perbedaan dari saham dan reksadana tersebut? Simak ulasan selengkapnya!
Ragam Perbedaan Saham dan Reksadana
Sebagaimana disinggung di awal, meskipun sekilas tampak sama, namun ada perbedaan yang cukup signifikan dari saham dan reksadana yang perlu dipahami. Nah, ditinjau dari beberapa aspek yang berbeda, berikut adalah perbedaan saham dam reksadana:
1. Objek yang Dibeli
Salah satu perbedaan yang cukup signifikan antara saham dan reksadana adalah objek yang dibeli. Dalam hal ini, reksadana adalah kumpulan dari produk investasi yang akan dikelola oleh seorang manajer investasi. Oleh karenanya, Anda yang berinvestasi pada reksadana akan memiliki ragam bentuk investasi, seperti surat utang, deposito dan lainnya.
Di sisi lain saham adalah instrumen investasi yang merujuk pada kepemilikan suatu aset atau perusahaan. Oleh karenanya, ketika Anda memutuskan untuk berinvestasi pada saham, maka nantinya Anda akan mendapatkan hak milik dan deviden sebagai bagian dari keuntungannya.
2. Pihak Penjual Instrumen Investasi
Aspek lain terkait perbedaan saham dan reksadana adalah pihak penjual instrumen investasi tersebut. Terkait hal ini, jika Anda ingin membeli reksadana, maka Anda perlu menggunakan jasa APERD atau Agen Penjual Efek Reksadana.
Cara yang berbeda diperlukan untuk membeli saham. Khusus untuk instrumen investasi saham, Anda bisa langsung melakukan pembelian melalui bursa efek atau menggunakan aplikasi pihak ketiga.
3. Proses Pembelian Aset
Proses pembelian aset juga menjadi perbedaan lain antara saham dan reksadana. Pada dasarnya, proses pembelian reksadana cenderung lebih panjang dari saham. Hal ini dikarenakan setelah membeli reksadana dalam jumlah tertentu ke APERD, maka Anda akan dihubungkan ke manajer investasi dan bank kustodian untuk menyimpan aset.
Sementara proses pembelian saham sendiri bisa dikatakan lebih cepat. Dalam proses ini, Anda hanya perlu melakukan transaksi melalui bursa ataupun menggunakan jasa pihak ketiga. Setelah proses transaksi berlangsung, saham tersebut sudah menjadi milik Anda.
Baca Juga: Pengertian Forex
4. Pihak yang Terlibat
Dalam transaksi saham dan reksadana, ada perbedaan pada pihak yang terlibat. Untuk instrumen investasi reksadana, beberapa pihak yang terlibat dalam instrumen investasi ini adalah investor, manajemen investasi, bank kustodian, emiten dan beberapa lainnya.
Sedangkan instrumen investasi saham melibatkan pihak yang lebih sedikit. Beberapa pihak yang terlibat terkait instrumen investasi saham diantaranya adalah emiten perusahaan serta saham, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), perusahaan efek, broker dan sejenisnya.
5. Stabilitas Investasi
Hal yang perlu diketahui terkait investasi adalah stabilitas dari investasi tersebut.
Jika berbincang tentang stabilitas investasi, bisa dikatakan jika reksadana memiliki stabilitas yang lebih baik. Hal ini dikarenakan instrumen investasi ini memiliki risiko yang cenderung kecil. Juga, investor reksadana tidak perlu mengurusi investasi yang mereka lakukan karena adanya manajer investasi sebagai pengelola yang sudah andal dan professional.
Sedangkan di dunia saham, investor adalah pengendali utama. Artinya, mereka yang berinvestasi memiliki keputusan sendiri untuk mengelola saham yang dimiliki. Memang, pendapatan dari saham bisa dikatakan lebih besar. Namun, saham juga memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan dengan reksadana.
6. Pengelolaan Dana
Pengelolaan dana bisa dikatakan sebagai salah satu perbedaan antara saham dan reksadana yang cukup mencolok. Hal ini dikarenakan pada investasi reksadana, pengelolaan dana dilakukan oleh seseorang yang sudah berkompeten dan memiliki sertifikasi sebagai manajer investasi, sehingga risiko investasi cenderung kecil.
Sementara, pada investasi saham, pengelolaan modal secara penuh dikelola oleh investor. Oleh karenanya, Anda yang terjun di dunia saham harus memiliki ilmu yang cukup dan kemampuan investasi demi mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Demikian beberapa ulasan tentang perbedaan saham dan reksadana yang perlu diketahui. Dengan memahami beberapa perbedaan tersebut, Anda bisa menentukan mana ide investasi yang lebih cocok untuk digeluti.