3 Faktor Pendorong Ekonomi Digital Berkembang di Masa Depan

JAKARTA, Bintang Sekolah Indonesia — Halo Sobat Bintang!! Kali ini kita akan membahas faktor apa saja yang menjadi pendorong ekonomi digital masa depan yang kian hari kian berkembang. Dengan begitu kalian akan tahu apa yang bisa kalian lakukan agar bisa menyesuaikan diri di era digital ini.

Tahukah kalian? Perkembangan dunia digital saat ini kian melesat. Di samping itu, pandemi merupakan salah satu yang turut menjadi pendorong beberapa perubahan dan kebiasaan masyarakat saat ini. Sistem digitalisasi sudah marak diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Suka atau tidak, hal ini akan terus kalian lewati dan ikuti dengan berbagai tantangan.

Namun, bagi mereka yang tetap bertahan pada sistem lampau, mau tidak mau akan tergerus oleh cepatnya perubahan zaman. Sebut saja, transaksi jual beli yang terjadi di masyarakat, rata-rata saat ini sistem perdagangan atau jual beli sudah memakai sistem jual beli online. Selain itu, pembayarannya pun dapat melalui transaksi digital ataupun paylater.

Tumbuhnya ekonomi digital ini, tentu didorong oleh beberapa faktor. Sebab, pertumbuhan ekonomi di masa depan tidak akan pernah terlepas dari peran faktor-faktor pendorongnya. Faktor apa saja yang dimaksud? Yuk, simak baik-baik faktor pendorong ekonomi digital di bawah ini!!

Baca Juga : Cari Cuan di Dunia Metaverse, Tren di Era Digital!!

pendorong ekonomi digital
Ilustrasi, Faktor pendorong ekonomi digital

Faktor Pendorong Ekonomi Digital

1. Perilaku Konsumen

Ilustrasi, perilaku komsumen – (sumber: belajarekonomi.com )

Faktor pertama yang merupakan pendorong ekonomi digital yakni perilaku Konsumen. Konsumen atau pelanggan, memiliki peran utama dalam perkembangan ekonomi digital masa depan. Dengan tindakan atau perilaku konsumen yang mengikuti perkembangan, pergeseran kebiasaan atau tradisi pun sudah pasti akan ikut berubah.

Contohnya, saat ini masyarakat sudah sangat terbiasa dengan cara pembelian online, baik itu makanan ataupun kebutuhan pokok lainnya.

Mereka cukup tekan jempol, maka semua yang diinginkan siap dikirim oleh penjual. Mulai dari makanan favorit, hingga kebutuhan mewah sekalipun. Banyak toko-toko kebutuhan masyarakat kini tergabung dengan sebuah market place.

2. Peran Generasi

Ilustrasi, peran generasi – (sumber: eljohnnews.com)

Faktor kedua yang merupakan pendorong ekonomi digital yakni dari peran generasi. Para pelaku pergeseran tradisi ini juga, banyak diperankan oleh generasi milenial dan generasi Z (gen Z). Mengapa demikian? Sebab ditilik dari karakternya, generasi milenial dan gen z itu selalu ingin mencoba berbagai hal yang baru dan mudah untuk beradaptasi.

Lalu, dilihat dari kemampuannya, mereka memiliki background pendidikan yang up to date. Generasi milenial dan gen z itu, sudah tidak lagi gagap dengan teknologi terkini. Sehingga, mereka akan sangat mudah untuk mengikuti perkembangan yang ada. Tentunya, tradisi baru dunia digital ini akan sangat sesuai dengan ciri dan keinginan mereka.

3. Jangkauan Internet

Ilustrasi, jangkauan internet – (sumber: rm.id)

Faktor ketiga yang merupakan pendorong ekonomi digital yakni jangkauan internet. Internet menjadi faktor pendukung penting dalam menjalankan aktivitas di dunia digital. Tak memiliki jaringan internet yang cukup, maka mustahil aktivitas di dunia digital akan berjalan lancar.

Masyarakat di masa lalu, tentu akan terkendala dengan masalah ini. Akan tetapi, bagi generasi milenial dan gen z, ini bukan lagi suatu permasalahan yang buruk. Sebab, keseharian mereka pun selalu beraktivitas di dunia virtual, sudah pasti jangkauan internet menjadi penentu gaya hidup mereka.

Baca Juga : 5 Komponen Penting Metaverse Ciptakan Era Baru Dunia Digital

Itulah tiga faktor pendorong ekonomi digital di masa depan. Di samping itu, Bidang ilmu pengetahuan juga tentu ikut ambil bagian dalam faktor perilaku konsumen dan peran generasi.

Ilmu pengetahuan yang mumpuni dalam menciptakan strategi pasar di dunia digital, akan sangat berperan penting dalam upaya menghadirkan kestabilan ekonomi. Secara formal, ilmu pengetahuan ini akan didapat ketika para pelaku transaksi digital menimba pengetahuan dan pengalamannya di perguruan tinggi.

Lia Mazia, ketua program studi (prodi) Bisnis Digital Universitas Nusa Mandiri (UNM) mengatakan, mereka yang gagap teknologi secara perlahan, harus menelan kepahitan kehidupan.

Bisa jadi, usaha dagang yang dilakukan, tersingkir kemudian lenyap tak tersisa. Inilah sebuah kepahitan hidup yang suka atau tidak, akan dirasa oleh mereka yang masih bertahan dengan sistem lama.

“Maka perlu peran perguruan tinggi dalam meningkatkan dan memberi kontribusi nyata bidang ilmu pengetahuan untuk para pelaku ekonomi digital, juga untuk para generasi milenial yang suka atau tidak, merekalah pemilik peran utama perubahan ini,” ungkapnya dalam rilis yang diterima, Senin (21/2).

Baca Juga : UNM Segera Launching Mandiri Digital Universe (MDU)

Universitas Nusa Mandiri (UNM) telah menyediakan prodi Bisnis Digital yang konsen di bidang ekonomi digital. Sehingga generasi milenial, dapat ilmu pengetahuan yang mumpuni dan sesuai dengan kebutuhan masa depan.

Ayo segera bergabung di kampus UNM dengan cara mendowload pada playstore secara gratis aplikasi MyNusa PMB atau dapat berkunjung di https://daftar.nusamandiri.ac.id/.

“Jika ingin maju dan terus berkembang di masa depan, ikuti semua perubahan yang terjadi. Perubahan dan perkembangan digitalisasi, dapat diikuti oleh mereka yang tetap optimis dan siap menghadapi tantangan zaman,” tutup Lia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *