Di Tengah Pandemi Covid-19, Game Jadi Pelarian – Kondisi dunia saat ini yang begitu menekan kebebasan banyak orang dalam beraktivitas di luar ruangan, sebut saja Pembatasan Sosial Bersekala besar(PSBB) ataupun diberbagai penjuru dunia dengan istilah lockdown.
Hal ini menyebabkan seseorang harus selalu berada di rumah, seseorang akan mudah bosan melakukan aktivitas yang hanya didalam rumah, tentunya ini menjadi penyebab seseorang menginginkan hiburan agar menghilangkan kebosanan ditengah karantina mandiri akibat virus covid 19.
Ada beberapa solusi untuk mendapatkan hiburan, diantaranya video game, video games saat ini menjadi salah satu bentuk hiburan yang paling banyak dipilih saat ini oleh para netizen.
Baca Juga: Zumping, Tren Putus Lewat Zoom
Kenaikan akses video game saat pendemi ini memang terlihat nyata. berdasarkan laporan yang dikutif dari Verizon, lonjakan konsumsi video game di amerika serikat mencapai 115% pada April 2020 sejak peraturan Social distancing pertama di lakukan.
Game Jadi Pelarian Remaja ditengah Pandemi Covid-19
Tiga faktor di balik fenomena ini, yaitu:
1. Video Game
merupakan pengalaman yang menyeluruh dan interaktif. Ketika bermain video game, mental gamer seperti di-reset dari berita dan media sosial yang terus menerus menyita perhatian. Berita-berita kematian dan betapa parahnya penyebaran virus ini menyebabkan seseorang bisa mudah sakit karena pikiran yang terganggu, pikiran yang terganggu menyebabkan imun menjadi turun, hal ini menyebabkan seseorang bisa mudah sakit kepala.
2. Waktu yang Kosong
Gamer bisa puas main video game tanpa merasa bersalah.kenapa, karena banyak orang yang menilai video game sebagai aktivitas yang buang-buang waktu
3. Video game bisa membantu kita untuk tetap terhubung dengan keluarga dan teman terdekat.
misalnya Animal Crossing , game ini bisa dimainkan bersama dengan saudara dari berbagai usia. dikutip dari inet.detik.com.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga sebelumnya telah menganjurkan main game untuk menjaga kesehatan mental dan bentuk hiburan di tengah pandemi virus Corona.